Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 10:23:29【Kabar Kuliner】948 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(38858)
Sebelumnya: Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO
Selanjutnya: Perkuat kemitraan, ASEAN
Artikel Terkait
- PBB dan mitranya tingkatkan respons pascagempa di Afghanistan
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- Kiat merawat kompor di rumah agar awet
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan
- KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat
- Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya
Resep Populer
Rekomendasi

Khawatir ada sabotase, MPSI minta aparat telusuri jaringan dapur MBG

Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG

SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG

BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi

Feature: Banyak pegawai federal AS andalkan bantuan pangan

Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba

Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM

BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III